Sabtu, 26 Maret 2016, Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis melaksanakan International Seminar on The Role of Women in Education in Indonesia and Egypt: History and Contribution to the Nation. Acara tersebut merupakan salah satu kegiatan rutin Institut. Acara dilaksanakan di Aula B9 dan B10 Fakultas Tarbiyah IAID Ciamis, dengan pembicara utama Fikry Ahmed Said Hassan, S.Ak. (Mesir) dan Iwan Setiawan, MA (Indonesia).
Dr. Hj. Chusna Arifah, M.Pd.I. mewakili Pusat Studi Perempuan (PSP) IAID Ciamis memberikan sambutan dalam acara tersebut. Menurutnya bahwa kaum perempuan memiliki peranan penting dalam pendidikan sebuah bangsa. Karena kaum perempuan harus bangkit seperti kaum laki-laki tanpa meninggalkan kodrat sejati sebagai perempuan. Karena “Al-Ummu madrasah al-ula”(Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya)” tegasnya.
Rektor Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis memberikan keynote speech dalam acara tersebut sekaligus memberikan pencerahan tentang situasi pendidikan terkini di Mesir dan Indonesia. Rektor menyampaikan rasa syukur dan bangga karena acara tersebut dihadiri oleh segenap sivitas IAID, tamu undangan, dan dari SP3 di Pontren Darussalam Ciamis.
Pada acara tersebut Fikry Ahmed Said Hassan, S.Ak memberikan pemaparan yang mendalam tentang pendidikan di Mesir dalam sejarah peradabannya sejak masa Firaun sampai dunia kontemporer. Sementara Iwan Setiawan, MA memberikan pemaparan tentang situasi peran serta perempuan dalam pendidikan di Indonesia. Di antaranya, IPG merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan memerhatikan ketimpangan gender. Dalam hal ini indeks tersebut dipergunakan untuk mengetahui sejauh mana ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan gender terjadi apabila IPM berbanding sama dengan IPG. Namun, data UNDP menunjukkan, nilai IPM Indonesia pada tahun 2014 sebesar 0,684 dan IPG sebesar 0,972. Apabila nilai IPG semakin tinggi maka semakin tinggi pula kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan.
Acara ditutup dengan do’a, pemberian cenderamata dari IAID kepada Narasumber dan melaksanakan foto bersama. Semoga sukses!