KULIAH TEORI INTERTEKSTUAL DALAM MEMAHAMI AYAT-AYAT AL-QURAN OLEH PENGASUH PESANTREN DARUSSALAM-CIAMIS

Teori intertekstual adalah suatu sistem pemahaman yang memandang Al-Quran sebagai sebuah teks yang memiliki hubungan dengan teks-teks lain, baik dalam Al-Quran sendiri maupun dengan teks-teks di luar Al-Quran.

Prinsip-Prinsip Teori Intertekstual

1. Al-Quran memiliki hubungan dengan teks-teks lain, baik dalam Al-Quran sendiri maupun dengan teks-teks di luar Al-Quran.

2. Pemahaman ayat-ayat Al-Quran harus mempertimbangkan konteksnya, baik konteks historis, sosial, maupun budaya.

3. Ayat-ayat Al-Quran memiliki jaringan makna yang kompleks dan saling terkait.

Manfaat Teori Intertekstual dalam Pemahaman Al-Quran

1. Teori intertekstual dapat membantu meningkatkan pemahaman ayat-ayat Al-Quran dengan mempertimbangkan konteks dan hubungan antarteks.

2. Teori intertekstual dapat membantu menghindari penafsiran yang salah dengan mempertimbangkan jaringan makna yang kompleks.

3. Teori intertekstual dapat membantu meningkatkan kesadaran akan kompleksitas Al-Quran dan menghindari penafsiran yang terlalu sederhana.

Contoh Aplikasi Teori Intertekstual dalam Pemahaman Al-Quran

1. Analisis ayat-ayat tentang jihad. Teori  intertekstual dapat membantu mempertimbangkan konteks historis dan sosial, serta hubungan antar teks dalam Al-Quran.

2. Analisis ayat-ayat tentang perempuan. Teori intertekstual dapat membantu mempertimbangkan konteks budaya dan sosial, serta hubungan antarteks dalam Al-Quran.

Kepada Sebuah Mimpi

Abu Sa'id Al-Khudri R.a. Mendengar Rasulullah Saw Bersabda, "Jika Salah Seorang Kamu Melihat Mimpi Yang Disukai, Maka Itu Dari Allah Dan Hendaklah Diceritakannya Kepada Orang Lain."Dalam Riwayat Lain: "Jangan Diberitakan Kecuali Kepada Orang Yang Engkau Sukai. Dan Jika Mimpi Yang Menakutkan, Maka Itu Dari Setan Dan Hendaklah Ia Berlindung Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Dan Tidak Menceritakannya Kepada Orang Lain, Maka Tidak Akan Berbahaya Baginya.

TOP