Minggu sore, suasana di Dusun Desa, RW 03, Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya, Ciamis, Jawa Barat, dipenuhi semangat dan antusiasme dari para peserta acara Haflah Gebyar Ramadhan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (HMPS PGMI) Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis. Kegiatan puncak ini diselenggarakan di lokasi Sakola Motekar, sebuah lembaga pendidikan yang telah menjadi pusat perhatian dalam kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Haflah Gebyar Ramadhan merupakan acara tahunan yang digelar oleh HMPS PGMI UID, namun pada tahun ini, acara ini diselenggarakan dengan konsep yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Menurut Ketua HMPS PGMI UID, Rani Nurhidayah, kegiatan ini tidak hanya sekedar sebagai ajang program kerja tahunan, tetapi juga sebagai bagian dari proses pengembangan karakter dan mental para mahasiswa calon guru. “Kegiatan ini adalah bentuk nyata dari pengabdian kami, selain untuk merealisasikan program kerja HMPS, juga untuk melatih mental kami sebagai calon guru, serta lebih memahami karakteristik anak-anak yang menjadi sasaran kegiatan,” ujar Rani, Minggu 16 Maret 2025.
Dalam kegiatan ini, HMPS PGMI UID menyelenggarakan serangkaian kegiatan mengajar dan pendampingan untuk anak-anak di empat lembaga yang ada di Kecamatan Sadananya. Kegiatan ini berlangsung sejak 8 Maret 2025 dan berakhir pada 16 Maret 2025. Keempat lembaga yang menjadi sasaran pengajaran dan pendampingan tersebut antara lain adalah Sakola Motekar, DTA Al-Hidayah, DTA Mubarokul Huda, dan Madrasah Al-Ikhlas. Selama periode tersebut, mahasiswa HMPS PGMI tidak hanya mengajar, tetapi juga melakukan pendampingan di berbagai lembaga pendidikan anak, dengan tujuan memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Dengan keterlibatan langsung di lapangan, mahasiswa diharapkan dapat memahami lebih dalam tentang dinamika pendidikan dan karakter anak-anak di daerah tersebut. Kegiatan ini bukan hanya sekedar untuk memberikan materi pembelajaran, tetapi juga untuk beradaptasi dengan kondisi sosial budaya setempat, yang sangat penting bagi mereka yang akan terjun langsung ke dunia pendidikan di masa depan.
Salah satu figur yang berperan penting dalam kegiatan ini adalah Kang Deni WJ, penggiat Sakola Motekar, yang memberikan bimbingan dan arahan kepada para mahasiswa. Tidak hanya itu, para fasilitator dari Sakola Motekar juga ikut serta dalam menyukseskan acara ini, mengingat pentingnya kerjasama antara mahasiswa dan masyarakat setempat dalam menciptakan program yang efektif dan bermanfaat bagi semua pihak. Puncak acara, Haflah Gebyar Ramadhan, digelar pada 16 Maret 2025, pukul 13:00 WIB di Sakola Motekar. Acara ini dihadiri oleh ratusan anak-anak dari keempat lembaga pendidikan yang terlibat. Seluruh peserta tampil dengan penuh semangat dan mempersembahkan berbagai kreasi seni yang memukau.
Di antaranya adalah sholawatan, pantomim, tari, membaca puisi, membaca barzanji, dan dongeng. Bahkan, ada sesi bincang santai yang menggunakan tiga bahasa, sebagai bentuk apresiasi terhadap kemampuan bahasa dan kreatifitas anak-anak. Menurut Rani Nurhidayah, kegiatan Haflah Gebyar Ramadhan adalah wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri mereka melalui berbagai seni dan kegiatan. “Ini adalah puncak dari serangkaian kegiatan yang kami lakukan, dan kami sangat senang melihat semangat dan kreativitas anak-anak dalam setiap penampilan mereka. Kegiatan ini juga mengajarkan kita bahwa Ramadhan adalah momen untuk berbagi dan berkolaborasi, baik dengan sesama mahasiswa maupun dengan masyarakat sekitar,” kata Rani. Acara Haflah Gebyar Ramadhan juga dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, orangtua, serta pihak terkait dari pemerintah setempat. Ini menunjukkan betapa besarnya dukungan yang diberikan oleh masyarakat terhadap kegiatan yang digagas oleh mahasiswa. Sebagai bentuk sinergi yang baik, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk melihat hasil kerja keras para mahasiswa, yang tidak hanya fokus pada pembelajaran teori di kampus, tetapi juga turut serta dalam mengembangkan potensi pendidikan di lingkungan sekitar mereka.
Kegiatan yang Menjadi Pengalaman Berharga dalam Mempersiapkan Diri
HMPS PGMI UID Ciamis berharap acara ini dapat memberikan dampak yang positif, tidak hanya bagi anak-anak yang terlibat, tetapi juga bagi mahasiswa yang menjadi fasilitator. Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga dalam mempersiapkan diri mereka sebagai calon guru yang tidak hanya berfokus pada akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan pemahaman terhadap kondisi sosial di masyarakat.
Rani Nurhidayah mengakhiri dengan harapan bahwa kegiatan semacam ini akan terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas lagi, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan membangun hubungan yang lebih erat antara masyarakat dan dunia pendidikan. “Kami berharap kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti di satu tahun ini, tetapi menjadi bagian dari upaya kami dalam mendekatkan dunia pendidikan kepada masyarakat, serta terus meningkatkan kualitas diri kami sebagai calon pendidik yang lebih baik,” imbuhnya. Senada dengan Ketua HMPS PGMI UID, Rani Nurhidayah, Pegiat Sakola Motekar, Deni Weje, juga mengungkapkan kebahagiaannya atas pelaksanaan acara yang penuh makna ini. Selain kegiatan kreasi seni anak-anak yang berlangsung meriah, Deni menambahkan bahwa suasana acara semakin menyenangkan dengan kehadiran tim Gema TV yang dengan sukarela berbagi sembako kepada para mahasiswa, anak-anak, serta ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan tersebut.
“Keberadaan tim Gema TV menjadi kado istimewa untuk kami. Tidak hanya memberikan hiburan lewat tayangan, mereka juga berbagi sembako yang sangat berarti bagi masyarakat sekitar, terutama di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Kami sangat mengapresiasi kontribusi mereka dalam memperkaya kegiatan ini,” ungkap Deni. Acara puncak juga dimeriahkan dengan kegiatan buka puasa bersama, yang menjadi momen istimewa bagi seluruh peserta. Menu khas santri, yaitu nasi liwet, dihidangkan untuk para peserta, mahasiswa, serta masyarakat yang hadir. Menu nasi liwet yang terkenal dengan cita rasa gurih dan penuh kehangatan ini semakin mengeratkan kebersamaan di antara semua yang terlibat. Buka bersama ini menjadi simbol dari semangat kebersamaan dan solidaritas, serta menguatkan hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat, yang selama ini telah terjalin melalui kegiatan-kegiatan sosial lainnya. "Ini bukan hanya tentang berbuka puasa, tetapi tentang bagaimana kita bersama-sama merayakan momen penuh berkah ini, saling berbagi dan menjaga hubungan baik dengan semua pihak," jelasnya.
Kegiatan Gebyar Ramadhan yang diselenggarakan oleh 40 mahasiswa Prodi PGMI ini mendapat apresiasi tinggi dari pihak kampus dan lembaga terkait. Meskipun bukan merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP), kegiatan ini menunjukkan inisiatif dan kreativitas mahasiswa dalam memberi dampak positif kepada masyarakat. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa PGMI tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga berkomitmen untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kepedulian terhadap masyarakat. Kegiatan ini juga mendapatkan komentar positif dari para guru dan tokoh masyarakat setempat, salah satunya adalah Ustadz Faisal Ramantanu, salah satu guru ngaji yang terlibat dalam pendampingan kegiatan. Ia mengungkapkan bahwa kedatangan mahasiswa ke Madrasah memberikan semangat baru bagi anak-anak.
"Anak-anak menjadi lebih semangat ketika melihat mahasiswa hadir dan terlibat langsung dalam kegiatan mereka. Apalagi di akhir kegiatan, mereka difasilitasi untuk tampil di panggung, ini tentu menjadi pengalaman berharga bagi mereka," ujar Ustadz Faisal. Menurut Ustadz Faisal, pengalaman tampil di panggung dapat meningkatkan rasa percaya diri anak-anak dan memberi mereka kesempatan untuk lebih mengeksplorasi bakat serta kreativitas mereka. Hal ini tentu menjadi bekal positif bagi perkembangan mereka ke depan. "Acara Haflah Gebyar Ramadhan ini menjadi bukti nyata bahwa melalui kegiatan sosial, mahasiswa dapat membawa perubahan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat, sekaligus membangun karakter yang sesuai dengan nilai-nilai yang diharapkan oleh lembaga pendidikan mereka," tukasnya.***
Artikel ini telah terbit di media mainstream Pikiranrakyat.com. Selengkapnya:
https://ciamis.pikiran-rakyat.com/ciamis/pr-509163328/keseruan-gebyar-ramadhan-di-sakola-motekar-ciamis-meningkatkan-kepedulian-sosial-di-masyarakat?page=all